Dideretan kursi panjang sebuah tubuh terkantuk
Kering, menggelepar malam
Menghisap sisa-sisa dini hari di secarik gerimis
Dengan sedikit kepastian, siang akan kembali lengang
Sebongkah mata menganga pelan
Langit menyapanya dengan gigil
Tubuh pucat tak punya api
Lari mencari teduh, beku yang didapati
Kepala tertunduk tak berenergi
Tubuh yang tak lagi punya taji
Hanya punya nyali, untuk menahan senyum,
melototkan mata atau mengernyitkan dahi
Gelisah itu tak terperi
Bukan soal materi
Tapi, diri yang tak perlu dihargai dengan setangkai kunci
(Banjarmasin, 21 Desember 2010)
Posting Komentar