Gelap kopi masih bergelayutan
Meski hari bening menyilaukan
Kamar empat kali empat, menjadi kediaman
Duduk mesra dengan renungan
Malam menjenguk dengan kedipan mata yang padam
Melintas bayangmu dikejauhan
Mendekat,
Lebih dekat
Kita bertatap dalam khayal
Karena kerinduan yang dalam
Angan pun mendekap, hinggap disela-sela syaraf yang tak kunjung menjawab ketika ditanya, “Mengapa kita bahagia, hanya dengan kata cinta?”
Posting Komentar