Air Mata Tinta
//Renungan, rintihan, bualan, khayalan, mimpi, kenangan, ekspresi kecintaan, dan hal-hal yang tak bisa membuat tidurku lelap...//

SMS Misterius di Ulangtahunku (Bagian Kedua)

Label:

Setelah telpon ditutup, aku merasakan ada yang ganjil dalam kejadian ini. Pertama siapa orang yang meng-smsiku. Kedua, kalau sepupunya itu tahu hari ulang tahunku, buat apa dia mengucapkan selamat ulang tahun padaku, toh diantara kami tidak pernah ada perkenalan.

Terus terang aku gelisah bercampur penasaran, dari pagi hingga malam aku berpikir dimana aku mestinya dapat penjelasan yang bisa mencerahkan kebingungan ini. Al hasil aku ingat, kami punya satu teman lagi bernama Hilal.

Lemari bukuku pun kuhamburkan, karena seingatku nomor hp-nya pernah kucatat di pembatas buku ‘Refleksi Kehidupan’ karangan AN. Ubaedy. Bulu kudukku terus merinding menyaksikan kejadian demi kejadian ini, tepat di halaman 21 aku menemukan pembatas buku bergambar seorang pemuda termangu di atas jembatan dengan diatasnya terlampir nomor Hp-nya Hilal. Sejurus kemudian kuambil Hp-ku dengan langsung memencet nomor yang tertera, Alhamdulillah ia langsung mengangkat telponku. “Assalamu’alaikum,” katanya lebih dulu. “Wa’alaikum salam, Lali (panggilan akrabnya) aku minta tolong, bisa minta nomor M nggak,” ujarku.

“Alaaah yang benar aja, M-kan dah meninggal dunia,” jelasnya.

“Beneran?”

“Emang, kamu baru tahu, aku kemarin datang ke pemakamannya,” ujarnya.

Jadi, banar M telah meninggal dunia, aku masih penasaran, “Emang ia teridap penyakit apa?”

“Aku nggak tahu yang pastinya, yang kutahu diakhir-akhir hidupnya M harus cuci darah setiap minggunya. M sangat merahasiakan penyakitnya, bila kutanya tentang itu, dia selalu mengalihkan pembicaraan.”

“Kamu pernah menjenguk waktu ia sakit?”

“Sempat, dua kali”

“Kenapa tidak memberitahuku,”

“Aku sih mau aja, tapi M yang pesan, jangan bilang siapa-siapa.”

“Termasuk aku?”

“Ya,”

“Astagfirullah…, kapan ia meninggal, maksudku tanggal berapa?”

“Kalau nggak salah antara tanggal 21 atau 22”

“Gini ya Lal, aku mendapat kejadian aneh, ada sms ulang tahun darinya kemarin malam?”

“Owh…mengenai sms itu, itu sms berjangka, aku yang format di hp-nya tiga tahun yang lalu, tapi dia yang nyuruh kok.”

“Tapi, kan aku yang bingung Lal, tapi, tapi …itu benerankan?”

“Beneran, nih Hp-nya ada sama aku,”

Huh…akhirnya, siapa peng-sms misterius itu terpecahkan juga. Tapi tunggu sebentar, kalau Hp-nya M ada di tempat Lali berarti yang kutelpon kemarin siapa?

“Lal, jadi kamu yang ngaku-ngaku sepupunya M?”

“Apalagi sih?”

Aku pun menceritakan percakapan pendekku dengan sepupunya M kemarin. Kali ini Lali yang kebingungan. “Gini ya, sms itu kubuat tiga tahun yang lalu dengan M, sepeninggalnya Hp itu ayahnya berikan kepadaku untuk kenang-kenangan, nih Hp-nya ada di lemari-ku, dan satuhal lagi, keluarganya yang tersisa Cuma ayahnya,” ujarnya.

Mendengar itu aku gemeteran, bulu kudukku berdiri. Aku tak berani nanya banyak lagi dengan Lali, karena seorang Lali yang kukenal selama ini tak tak suka banyak omong, apalagi bohong.

“Sudahlah, aku tak mau bicarakan itu lagi, karena aku sudah sering mengalami hal-hal aneh di kehidupanku,” ujarnya.

Kami pun sepakat untuk tidak membicarakannya lagi. Sebetulnya, ada banyak teka-teki yang belum terpecahkan, semisal apa salahku, mengapa ia menunggu tiga tahun baru mengirimkan sms padaku, tepat di ulang tahunku lagi. Meski banyak pertanyaan membumbung dibenakku, aku pun bermaksud untuk mengakhiri penggalian cerita misterius ini. Jika benar suara M yang kutelpon kemarin, itu berarti suara terakhir yang bisa kudengar darinya.

Pengalaman ini kupahami sebagai salah satu kesyukuran atas hidupku, juga mungkin karena kesibukan, hingga sampai tidak tahu kalau teman dekatku telah meninggal dunia tiga tahun yang lalu.

Mudah-mudahan engkau tentram disisi-Nya, Allaahumagfirlahum warhamhum wa’afihi wa’fuan-hum, Allaahumma latahrimna ajrohum wala taftinna ba’dahum, wagfirlana walahum.

Nb; terinspirasi dari kisah nyata antara aku dan temanku yang kini telah lama meninggal dunia.

0 komentar:

Posting Komentar


Komentar Sahabat

Online

Berlangganan Via Email

Pengunjung

Sahabatku

Powered By Blogger